Sawalija (Arab) atau Chogan (Persia) atau Polo (dari India: Pulu) adalah olahraga yang paling dekat dengan para faris atau kesatria berkuda Muslim serta para sultan dan khalifah sehingga disebut sebagai olahraga para raja.
Catatan pertama tentang permainan polo berasal dari abad ke-7 Masehi di Persia. Setelah Persia masuk sebagai Daulah Islam dan semenjak zaman dinasti Abbasiyah, polo menjadi olahraga di kalangan elit kekhalifahan. Di mulai pada tahun 768, Khalifah Al Mahdi (kuasa 775-785) memerintahkan pendirian lapangan polo (maydan) di Baghdad. Harun Ar Rasyid (kuasa 786-809) adalah seorang khalifah yang sangat handal dalam furusiyyah (seni kesatria berkuda) termasuk olahraga polo, dan menjadikan polo sebagai olahraga wajib di kalangan bangsawan dan pasukan kavalerinya di seluruh wilayah kaum Muslimin. Semenjak itu polo terkenal menjadi rajanya olahraga sekaligus olahraganya para raja.Sultan Salahuddin Al Ayyubi dari Kesultanan Ayyubiyun (abad ke-12), Sultan Baybars dari Kesultanan Mamluk (abad ke-13), Sultan Qutb Uddin Aybak (abad ke-13) dari Kesultanan Delhi adalah para sultan yang gandrung dan mahir dalam olahraga polo.
Sehingga dari zaman ke zaman dari dinasti ke dinasti, permainan polo menjadi olah raga yang digemari. Hingga di zaman Kesultanan Mughal (abad ke-16-19) mulai berkuasa di India dan membawa permainan Sawalija atau Chogan ini ke sana yang kemudian disebut sebagai polo.Ketika Inggris berkuasa penuh di India pada abad ke-19, mereka membawa olahraga ini ke negaranya yang kemudian menjadi olahraga di kalangan bangsawan dan pasukan kavaleri Inggris. Dari situ Inggris mere-introduce olahraga polo ke seluruh dunia sehingga banyak yang mengira olahraga ini berasal dari Inggris.
