Celana dan Sarung

Di era ini, seringkali celana dan sarung dibenturkan dalam konteks modern vs tradisional. Banyak penyebab ini bisa terjadi, mungkin hegemoni dan sentimen budaya, persaingan bisnis dan meraih keuntungan, kejahilan semata, dan sebagainya, sehingga terjadi kerancuan cara memandang yang pada akhirnya mempengaruhi rasa, seperti malu, bangga, dan sebagainya.

Namun, di tangan seorang yang ahli nan alim, sesuatu dapat dipandang secara obyektif dengan meminimalisir faktor sentimen dan mengutamakan optimalisasi manfaat.

Ibnu Qayyim Al Jawziyah Rahimahullah dalam Kitab Al Furusiyah Al Muhammadiyah menjelaskan manfaat masing-masing celana maupun sarung, terutama dalam konteks pakaian furusiyah, sebagai berikut:

"Antara sarung dan celana terdapat perbedaan manfaat dari sisi-sisi yang berbeda: yang satu bermanfaat dari satu sisi, yang lain bermanfaat dari sisi lainnya. Sarung paling bermanfaat ketika cuaca panas, sedangkan celana paling bermanfaat ketika dingin dan paling bermanfaat bagi penunggang kuda dan kendaraan lainnya, sedangkan sarung paling bermanfaat bagi pejalan kaki."

sumber: facebook irvan pani mappaseng

celana sarung