
Setelah lolos kualifikasi group 1 World Horseback Archery Federation (WHAF) di Malaysia Oktober lalu, Tim Indonesia mengingkuti Piala Dunia Panahan Berkuda yang bernama resmi Al-Ula Horseback Archery World Cup di Al-Ula Saudi Arabia.
Even ini terselenggara atas kerjasama World Horseback Archery Federation (WHAF), Saudi Equestrian Federation (SAEF) dan Royal Commission of Al-Ula (RCU). Dibuka dan ditutup oleh Ketua SAEF dan Komisaris RCU Yang Mulia Pangeran Abdullah bin Fahd didampingi Ketua WHAF Grand Master Kim Youngsup. Berlokasi di Fursan Village, Kota Al-Ula di wilayah warisan budaya dunia Al-Hijr yang memiliki sejarah ribuan tahun.
Turnamen dunia ini mempertandingkan 3 disiplin panahan berkuda, yaitu Kassai Style, Korean Serial Shot dan Qabaq. Diikuti oleh 11 negara hasil kualifasi 5 group WHAF dari seluruh dunia di mana para atlit panahan berkuda terkenal dan veteran turun bertanding.
Tim Indonesia menurunkan atlit terbaiknya, yaitu Hardika (Sumatera Barat) sebagai kapten tim, Alan Pratama (DKI Jakarta), M. Yahya Ayyash (Jawa Tengah), Bagas S. Prabowo (Lampung). Serta dimanajeri oleh Ketua Umum Perkumpulan Panahan Berkuda Indonesia (KPBI) Dr. Akhmad Mustain, S.STP., M.Si. dan disertai pelatih Bambang Minarno.
Indonesia menorehkan prestasi dengan meraih peringkat ke-3 pada kategori Qabaq. Adalah atlit panahan berkuda Indonesia, Muhammad Yahya Ayyash (22 tahun) asal Klaten, Jawa Tengah yang berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih pada ajang bergengsi tersebut. Di bawah juara ke-2 Yeralkhan Aikoz dari Khazakhstan dan juara ke-1 Hesham Ali Altamimi dari Saudi Arabia.
Untuk kategori beregu, peringkat 1 dijuarai Saudi Arabia, diikuti Kazakhstan dan Iran. Indonesia meraih posisi ke-7.
Manajer tim Dr. Akhmad Mustain mengucap sukur atas prestasi atlit Indonesia yang mampu mengibarkan merah putih pada ajang piala dunia panahan berkuda bergengsi ini. Melihat perkembangan kemahiran para pemanah berkuda dunia di mana kecepatan kuda dan akurasi memanah yang meningkat jauh dalam ajang tersebut, ini merupakan standar baru dalam dunia panahan berkuda. Akhmad berharap ke depan Indonesia akan mencapai standar yang lebih tinggi lagi untuk meningkatkan daya saing para atlit panahan berkuda di tingkat dunia.
WHAF adalah federasi panahan berkuda internasional yang berpusat di Korea Selatan di bawah naungan World Martial Art Union (WOMAU) dan UNESCO. Indonesia melalui Perkumpulan Panahan Berkuda Indonesia (KPBI) resmi menjadi anggota WHAF semenjak 2019. Panahan berkuda adalah cabang ethnosport atau olahraga tradisional yang sedang berkembang di dunia saat ini. Olahraga ini syarat dengan unsur budaya dan sejarah. Grand Master Kim menekankan bahwa kegiatan panahan berkuda memiliki sejarah panjang dalam peradaban dunia dan saat ini dimasyarakatkan kembali sebagai usaha untuk melestarikan budaya serta jiwa kesatria sebagaimana di masa lampau.
Negara peserta Al-Ula Horseback Archery World Cup 2023:
- Saudi Arabia (host country)
- Kuwait
- Syria
- Mongolia
- Indonesia
- Thailand
- Amerika Serikat
- Kanada
- Kazakhstan
- Turki
- Iran
