
Klaten - Kabupaten Klaten menjadi pusat perhatian dengan menjadi tuan rumah Indonesian National League (INL) Horseback Archery. Acara ini diikuti oleh 49 atlet yang mewakili tiga negara.
"Tahun ini, INL diikuti oleh 49 peserta dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Indonesia mengirimkan 40 peserta, Malaysia 5 peserta, dan Thailand 4 peserta," ujar Ketua Perkumpulan Panahan Berkuda Indonesia (KPBI), Akhmad Mustain, di Johnsto Stable pada Sabtu (31/8/2024).
Para peserta beraksi dengan mengenakan pakaian adat yang menyerupai panglima perang. Mereka berlomba di atas kuda yang berlari cepat di lintasan pasir sambil mencoba membidik target.
Kompetisi yang berlangsung di Johnsto Stable, Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, ini tidak hanya menarik atlet dewasa. Anak-anak pun turut berpartisipasi dalam ajang tersebut, memanah sambil menunggang kuda.
"Peserta termuda berusia 8 tahun, sementara yang tertua berusia 44 tahun. Kami membagi peserta ke dalam dua kategori, yaitu junior dan senior. Kategori junior untuk mereka yang berusia di bawah 16 tahun, sedangkan di atas 16 tahun masuk kategori senior," jelas Mustain.
Dalam INL Horseback Archery kali ini, ada tiga kategori yang dipertandingkan, yakni masahee, serial shoot, dan qabaq. Pada kategori masahee, peserta harus mengenai tiga target dengan jarak tempuh sejauh 99 meter.
"Untuk kategori serial shoot, ada tiga target yang dipasang. Peserta harus memanah dari depan, samping, dan belakang," jelasnya.
Sedangkan pada kategori qabaq, peserta harus memanah dua sasaran yang terletak di atas dan di bawah. Akhmad menjelaskan bahwa dalam tradisi qabaq Turki, target atas melambangkan burung, sedangkan target bawah melambangkan harimau.
Akhmad juga mengungkapkan bahwa pada ajang ini, terdapat dua organisasi besar panahan berkuda yang dilibatkan, yakni KPBI dan Perdana (Persatuan Pemanah Berkuda).
Untuk seri pertama kompetisi yang digelar pada sore itu, aturan yang digunakan mengacu pada World Horseback Archery Federation (WHAF). Sedangkan seri kedua menggunakan aturan dari International Horseback Archery Alliance (IHAA).
Mustain menjelaskan bahwa kompetisi ini bertujuan untuk mempererat hubungan antarorganisasi besar, sekaligus meningkatkan kemampuan para atlet.
"Setiap dua tahun, WHAF menyelenggarakan kejuaraan dunia, dan Alhamdulillah Indonesia selalu berhasil masuk ke tahap World Cup," paparnya.
"Kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan kemampuan atlet kita, agar mereka dapat bersaing di tingkat internasional," tambahnya.
Saat ini, tercatat ada sekitar 600 atlet panahan berkuda di Indonesia. Popularitas olahraga ini terus meningkat, dan semakin banyak peminat dari tahun ke tahun.
Hal ini juga dirasakan oleh Abdullah, peserta asal Thailand, yang mengaku tertarik mengikuti ajang ini karena melihat banyaknya atlet berbakat di Indonesia. Komunitas panahan berkuda di Thailand pun mengirimkan empat atlet untuk bertanding dalam semua kategori.
"Ini adalah salah satu event yang besar dan serius. Banyak atlet kuat yang membuat kami tertantang untuk berlatih lebih keras," ungkapnya.
"Persiapan kami sudah dimulai sejak sebulan sebelum keberangkatan. Kami menyeleksi tim dan berlatih intensif untuk memberikan penampilan terbaik di kompetisi ini," tambahnya.
Ajang ini juga mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Klaten. Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, menyatakan bahwa panahan berkuda memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut di daerah tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena panahan berkuda juga mungkin merupakan bagian dari tradisi lokal kita. Ini adalah olahraga yang luar biasa dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Klaten," kata Nugroho.
Ia berharap, ke depannya akan ada lebih banyak kerja sama antara Pemkab Klaten dengan organisasi panahan berkuda, guna mengembangkan potensi olahraga ini di Kabupaten Bersinar.
Live Streaming dan liputan kegiatan INL 2024 bisa disaksikan di berbagai channel sosial media:
- Yotubue: https://www.youtube.com/@ihasa.official
- Instagram: https://www.instagram.com/ihasa.official/
- Facebook: https://www.facebook.com/IHASA.official/
- Tiktok: https://www.tiktok.com/@ihasa.official