Indonesia Resmi Bergabung dalam Pendirian World Traditional Archery Union di Istanbul, Turki

Pada tanggal 27 Mei 2025, Komunitas Panahan Tradisional Indonesia (KPBI) mewakili Indonesia menorehkan sejarah dengan menandatangani statuta pendirian World Traditional Archery Union (WTAU) di Istanbul, Turki. Acara monumental ini merupakan inisiatif Turki bersama delapan negara pendiri, termasuk Indonesia, sebagai wujud nyata dari kesepakatan Khiva 2023.

KPBI diwakili oleh komisioner sekaligus pendirinya, Bapak Alda Amtha, yang dengan penuh dedikasi memperjuangkan eksistensi panahan tradisional Indonesia di kancah global. Keikutsertaan KPBI dalam WTAU memiliki visi mulia untuk memajukan panahan tradisional Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri, dengan tujuan akhir menjadikannya sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.

Pembentukan WTAU adalah puncak dari perjuangan panjang KPBI sejak tahun 2022. Sejak itu, KPBI telah aktif berpartisipasi dalam berbagai seminar dan pertemuan puncak panahan tradisional dunia, berupaya menyatukan visi dan memperkuat kolaborasi global untuk melestarikan warisan budaya ini. WTAU kini menjadi wadah resmi yang menyatukan 13 negara pendiri, yaitu Turki, Azerbaijan, Indonesia, Korea Selatan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Hungaria, Malaysia, Mongolia, Uzbekistan, Singapura, Slovakia, dan Turkmenistan. Bersama, negara-negara ini berkomitmen untuk memajukan panahan tradisional sebagai warisan budaya dunia yang diakui secara universal.

Melalui WTAU, Indonesia tidak hanya memperkuat identitas budayanya, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan dan keberagaman warisan panahan tradisional dunia. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam memastikan bahwa panahan tradisional Indonesia terus dikenal dan dihargai di panggung internasional.

WTAU beranggotakan 13 negara yang juga sebagai pendiri: Turkiye, Azerbaijan, Indonesia, South Korea, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Hungary, Malaysia, Mongolia, Uzbekistan, Singapore, Slovakia, Turkmenistan yang berkomitmen memajukan panahan tradisional dunia sebagai warisan budaya dunia.

Sumber: Instagram IHASA



 

Support